السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ ...... Selamat datang di BLOG RIO CRISTIANTO. Dukung Blog ini dengan like fanspage "Rio Cristianto". Thank you, Happy Learning... ^_^

Sunday 31 March 2019

SOP Injeksi Intravena (IV)

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PELAKASANAAN INJEKSI INTRAVENA

  1. INTRAVENA
Definisi
Injeksi yang dilakukan dengan menyuntikkan obat ke dalam pembuluh darah vena



Tujuan
Memberikan obat secara intermiten melalui jalur intravena untuk mendapatkan berbagai efek terapeutik.

Teknik pemberian:
  • Bolus (suntikan langsung)
  • Per Drip

Tempat penyuntikan:
  • Vena langsung,
  • IV-line,
  • Dimasukkan ke dalam cairan infus, atau
  • Disambungkan dengan infus set.

Persiapan Alat:
Trolley yang berisi:
  • Obat dari kemasan ampul atau vial
  • Spuit/syringe steril
  • Needle (no. 21-23 sesuai kebutuhan, diperlukan apabila obat yang disiapkan dalam bentuk vial dan akan diinjeksikan langsung ke jaringan)
  • Kom tutup yang berisi kapas
  • Alkohol spray (atau bisa diganti dengan alkohol swab)
  • Tourniket
  • Baki injeksi
  • Perlak
  • Bengkok (untuk sampah tidak tajam)
  • Container (untuk membuang ampul, jarum dan vial)
  • Sarung tangan bersih
  • Lembar medikasi

Pengkajian
  • Catatan program pengobatan yang lengkap,
  • Kondisi area IV, termasuk kepatenan dan adanya perubahan warna, edema, dan nyeri,
  • Tampilan cairan IV utama, misalnya adanya obat yang ditambahkan, perubahan warna, endapan,
  • Tanggal kadaluwarsa obat yang akan dicampur
  • Kondisi selang.

Diagnosa Keperawatan
  1. Risiko infeksi berhubungan dengan rusaknya integritas kulit
  2. Nyeri berhubungan dengan trauma jaringan sekunder

Perencanaan
  1. Cuci tangan,
  2. Cek order obat sesuai instruksi Dokter dan buku obat
  3. Persiapakan alat dan pengobatan sesuai kebutuhan.

Implementasi
NO.
KEGIATAN

Mengidentifikasi identitas klien

Menjelaskan prosedur dan tujuan tindakan pada klien dan keluarga.

Mempersiapkan alat-alat dan mengatur posisinya di samping tempat tidur.

Menjaga privasi klien dengan menutup tirai atau pintu.

Mencuci tangan dan gunakan sarung tangan.

Menyiapkan alat dan obat.

Apabila injeksi bolus pilih tempat penyuntikan (area vena yang akan ditusuk). Angkat lengan baju bila menghalangi area vena yang akan ditusuk).

Pasang perlak. Posisikan klien dalam posisi yang nyaman dan rileks. Bila vena sudah ditentukan, luruskan lengan, pasang tourniket dan anjurkan klien untuk mengepalkan tangan sampai vena benar-benar dapat dilihat dan diraba.

Siapkan spuit yang sudah berisi obat, bila masih terdapat udara di dalam spuit, maka udara tersebut harus dikeluarkan.

Bersihkan tempat penyuntikan dengan kapas alkohol. Mengusap sekali searah atau secara sirkuler arah ke luar sekitar 5 cm.

Letakkan kapas alkohol pada tangan non dominan. Buka tutup spuit dan pegang spuit dengan tangan dominan (antara ibu jari dan telunjuk). Pertahankan area steril lokasi penusukan.

Tusukkan jarum spuit ke dalam vena dengan posisi jarum sejajar dengan vena.

Setelah jarum masuk ke dalam vena, pindahkan tangan non dominan ke bagian ujung spuit untuk memegang spuit (memfiksasi spuit agar posisi jarum tidak bergerak) dan tangan dominan pindah ke bagian plunger untuk mengaspirasi.

Lakukan aspirasi dengan cara menarik plunger spuit. Bila darah sudah terhisap, lepaskan tourniket dan masukkan obat secara perlahan-lahan ke dalam vena.

Setelah obat masuk semua, letakkan kapas pada area insersi dengan sedikit penekanan, segera cabut spuit, tutup dan buang di tempat pembuangan spuit yang tersedia.

Angkat perlak dan kembalikan klien pada posisi yang nyaman.

Buang kemasan obat (vial/ampul) pada tempat yang aman yang telah disediakan.

Merapikan klien dan tempat tidur klien. Mengembalikan alat-alat pada tempat semula.

Melepaskan sarung tangan dan mencuci tangan.

Evaluasi dan dokumentasikan tindakan pada status klien.

Observasi respons klien terhadap penyuntikan hingga 30 menit kemudian.

Evaluasi
  • Apakah area IV bebas dari kemerahan, inflamasi, atau nyeri
  • Terdapat efek terapeutik atau tidak terdapat efek terapeutik yang dirasakan oleh klien.

Dokumentasi
  • Nama, jumlah, dan rute obat yang diberikan,
  • Tujuan pemberian obat,
  • Data pengkajian yang relevan dengan tujuan pengobatan,
  • Temuan pengkajian yang berhubungan dengan area IV,
  • Efek terapeutik obat pada klien,
  • Penyuluhan informasi mengenai obat.





0 comments:

Post a Comment

Mari kita budayakan berkomentar yang baik dan santun ya sobat.