STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PELAKASANAAN INJEKSI INTRACUTAN
- INTRACUTAN
Definisi
Injeksi ini dilakukan dengan menyuntikkan obat di bawah permukaan kulit. Menggunakan jarum ukuran kecil (¼-½ inci) atau jarum khusus Tuberculin Test dengan sudut penyuntikan 5-15º pada permukaan kulit yang terang, sedikit rambut, tidak ada lesi dan edema.
Jumlah cairan yang disuntikkan adalah 0,01-0,1 ml. Contoh: 1 gram Ampisilin diencerkan 5 cc aquabidest. Ambil larutan tersebut 0,1 ml kemudian diencerkan hingga 1 ml. Masukkan obat secara intra dermal / intra cutan 0,01-0,1 ml.
Tujuan
- Digunakan untuk skin test (karena beberapa klien akan mengalami reaksi anafilaktik jika obat masuk ke dalam tubuh secara cepat) atau Tuberculin Test.
- Memasukkan obat atau toksik dalam jumlah kecil ke bawah kulit untuk diabsorpsi. Intra dermal memiliki sirkulasi darah yang minimal dan obat akan diabsorbsi secara perlahan (sangat lambat).
Persiapan Alat:
Trolley yang berisi:
- Obat dari kemasan ampul atau vial
- Spuit/syringe steril dengan jarum no. 26-27, spuit 1 cc atau spuit tuberkulin
- Needle (sesuai kebutuhan)
- Kom tutup yang berisi kapas
- Alkohol spray (atau bisa diganti dengan alkohol swab)
- Baki injeksi
- Perlak
- Bengkok (untuk sampah tidak tajam)
- Container (untuk membuang ampul, jarum dan vial)
- Sarung tangan bersih
- Spidol tahan air
- Lembar medikasi
Pengkajian
- Resep obat,
- Kebijakan khusus untuk untuk tes kulit,
- Kondisi kulit klien (misalnya terdapat kemerahan, hematoma, jaringan parut, pembengkakan, luka robek, abrasi, lesi, eksoriasi, rambut yang berlebihan),
- Alergi yang dialami klien.
Diagnosa Keperawatan
Risiko cedera berhubungan dengan sensitivitas allergen
Perencanaan
- Cuci tangan,
- Cek order obat sesuai instruksi Dokter dan buku obat
- Persiapakan alat dan pengobatan sesuai kebutuhan.
Implementasi
NO.
|
KEGIATAN
|
Mengidentifikasi identitas pasien
| |
Menjelaskan prosedur dan tujuan tindakan pada klien dan keluarga.
| |
Mempersiapkan alat-alat dan mengatur posisinya di samping tempat tidur.
| |
Menjaga privasi klien dengan menutup tirai atau pintu.
| |
Mencuci tangan dan gunakan sarung tangan.
| |
Menyiapkan alat dan obat.
| |
Pilih tempat penyuntikan (permukaan kulit yang terang, sedikit rambut, tidak ada lesi dan edema) 3-4 jari di bawah antekubital.
| |
Pasang perlak. Posisikan klien nyaman dengan siku ekstensi dan letakkan lengan di atas permukaan yang rata.
| |
Bersihkan tempat penyuntikan dengan kapas alkohol. Mengusap sekali searah atau secara sirkuler arah ke luar sekitar 5 cm.
| |
Letakkan kapas alkohol pada tangan non dominan. Buka tutup spuit dan pegang spuit dengan tangan dominan (antara ibu jari dan telunjuk).
| |
Dengan tangan non dominan regangkan permukaan kulit.
| |
Injeksikan obat dengan sudut 5-15º, masukkan jarum ± 3 mm. Masuknya jarum bisa terlihat dari permukaan kulit.
| |
Hasil yang tepat adalah terdapat undulasi pada tempat penyuntikan.
| |
Tarik spuit, usap dengan kapas alkohol tetapi tidak boleh ditekan.
| |
Berikan tanda pada kulit dengan menggunakan spidol tahan air. Anjurkan klien untuk tidak mengusap, menggosok atau menggaruk area penyuntikan.
| |
Tutup spuit dan buang di tempat yang disediakan.
| |
Angkat perlak dan kembalikan klien pada posisi yang nyaman.
| |
Buang kemasan ampul, jarum dan spuit pada tempat yang aman yang telah disediakan.
| |
Merapikan klien dan tempat tidur klien. Mengembalikan alat-alat pada tempat semula.
| |
Melepaskan sarung tangan dan mencuci tangan.
| |
Evaluasi dan dokumentasikan tindakan pada status klien.
| |
Cek kembali area penyuntikan dan kaji respons klien setelah 15 menit penyuntikan (untuk skin test).
|
Evaluasi
Klien memperlihatkan atau tidak memperlihatkan tanda-tanda reaksi lokal atau sistemik
Dokumentasi
- Nama allergen atau toksik, toksik, area injeksi, dan rute pemberian,
- Indikator reaksi sistemik atau lokal kalau ada,
- Temuan abnormal di area kulit lokal,
- Hasil observasi setelah 15 menit pemberian,
- Penyuluhan mengenai informasi obat atau teknik injeksi.
0 comments:
Post a Comment
Mari kita budayakan berkomentar yang baik dan santun ya sobat.