ROM dan Mobilisasi
Pada Pasien Post-Operasi Craniotomy
- Tujuan
- Tujuan Umum
Setelah membaca modul berikut ini diharapkan perawat mampu menerapkan latihan ROM dan mobilisasi dengan tepat pada pasien post operative thoraks kardio vaskuler
- Tujuan Khusus
Setelah membaca modul ini diharapkan perawat mampu :
- Menjelaskan pengertian latihan ROM dan mobilasasi pada pasien post operative craniotomy
- Menjelaskan tujuan latihan ROM dan mobilasasi pada pasien post operative craniotomy
- Menjelaskan prinsip yang perlu diperhatikan sebelum latihan ROM dan mobilasasi pada pasien post operative craniotomy
- Menjelaskan langkah-langkah ROM dan mobilasasi pada pasien post operative craniotomy
- Mensimulasikan latihan ROM dan mobilasasi pada pasien post operative craniotomy
- Teori dan Prosedur Kerja
- Pengertian
Kraniotomi adalah operasi untuk membuka tengkorak (tempurung kepala) dengan maksud untuk mengetahui dan memperbaiki kerusakan otak (Brown CV, Weng J, 2005). Pembedahan tersebut bertujuan untuk membuka tengkorak sehingga dapat mengetahui dan memperbaiki kerusakan yang ada di dalam otak. Tindakan kraniotomi diindikasikan untuk mengatasi hematoma atau perdarahan otak, pengambilan sel atau jaringan intrakranial yang dapat terganggunya fungsi neorologik dan fisiologis manusia, atau dapat juga dilakukan dengan pembedahan yang dimasudkan pembenahan letak anatomi intrakranial, mengatasi peningkatan tekanan intracranial yang tidak terkontrol, mengobati hidrosefalus ( Widagdo, W., 2008).
Pasien yang mengalami operasi pasca pembukaan tempurung kepala salah satunya akan mengalami nyeri dan kelemahan fisik yang mengakibatkan klien tidak mau menggerakkan anggota tubuhnya. Upaya pencegahan komplikasi pasca operasi thoraks kardio vaskuler dapat dilakukan dengan latihan range of motion (ROM) dan mobilisasasi sejak dini dengan latihan gerakan sendi yang memungkinkan terjadinya kontraksi dan pergerakan otot, dimana klien menggerakan masing-masing persendiannya sesuai gerakan normal baik secara aktif ataupun pasif (Potter & Perry, 2005).
- Tujuan
Menurut Tseng, et al. (2007), Rhoad & Meeker (2009), Smith, N. (2009) dan Smeltzer & Bare (2008), tujuan latihan ROM dan mobilisasi adalah sebagai berikut :
- Mempertahankan fleksibilitas dan mobilitas sendi
- Mengembalikan control motoric
- Meningkatkan atau mempertahankan integritas sendi dan jaringan lunak
- Menurukan pembentukan kontraktur
- Membantu sirkulasin dan nutrisi synovial
- Memaksimalkan fungsi ADL
- Mengurangi dan menghambat nyeri
- Mengurangi gejala depresi dan kecemasan
- Mencegah bertambah buruknya system neuromuscular
- Meningkatkan harga diri
- Meningkatkan citra tubuh dan memberikan kesenangan
- Jenis-jenis latihan
a. Breathing exercise
b. Clapping
c. Vibrasi
d. ROM pasif anggota gerak atas
e. ROM pasif anggota gerak bawah
- Kriteria Pasien
- GCS : 1-1-1 (Koma)
- TIK : <15 mmHg
- Skala Nyeri : Skala 1-3 (Ringan) atau skala 4-10 (sedang sampai berat) dengan pemberian analgesik.
- Saturasi Oksigen : ≥ 90 %
- Kekuatan Otot : Skala 1(Ketika otot ditekan masih terasa ada kontraksi atau kekenyalan yang berarti otot masih belum atrofi).
- Tekanan Darah : Tekanan sistolik 90 -140 mmHg dan diastole 60-90 mmHg
- Kadar HB : ≥ 10 gr/dL
- RR : 16 - 20x/menit
- Jumlah nadi : 60-80 kali permenit
- MAP : MAP >110 mmHg atau MAP < 70 mmHg
- Langkah – langkah tindakan :
- Breathing Exercise :
- Pemberian oksigen bila penderita mendapat terapi oksigen
- Posisi penderita bias telentang,
- Salah satu tangan penderita di atas perut bagian tengah, tangan yang lain di atas dada maka akan dilihat perut bagian atas mengembang dan tulang rusuk bagian bawah membuka.
- Penderita menarik napas melalui hidung dan saat ekspirasi udara pelan - pelan melalui mulut. Sewaktu inspirasi, diafragma sengaja dibuat aktif dan memaksimalkan protrusi (pengembangan) perut. Otot perut bagian depan dibuat berkontraksi selama inspirasi untuk memudahkan gerakan diafragma dan meningkatkan ekspansi sangkar toraks bagian bawah.
- Selama ekspirasi penderita dapat menggunakan kontraksi otot perut untuk menggerakkan diafragma lebih tinggi.
- Clapping :
- Dilakukan dengan membentuk mangkok pada telapak tangan dan dengan ringan ditepukan pada dinding dada dalam gerakan yang berirama di atas segmen paru yang akan dialirkan
- Pergelangan tangan secara bergantian flexi dan extensi sehingga dada di pukul atau di tepuk dengan cara yang tidak menimbulkan nyeri
- Hati-hati dilakukan pada lansia karena peningkatan insiden osteophorosis dan resiko fraktur tulang costae
- Vibrasi :
- Pergelangan tangan dan siku dijaga agar tetap kaku dan gerakan memvibrasi dilakukan oleh otot – otot bahu.
- Setelah 3 – 4 kali vibrasi pasien didorong untuk batuk dengan menggunakan otot – otot abdomen apabila tidak sadar maka dilakukan suctioning untuk mengeluarkan dahak.
- Latihan pasif anggota gerak atas
- Gerakkan menekuk dan meluruskan sendi bahu :
- Tangan satu penolong memegang siku, tangan lainnya memegang lengan
- Luruskan siku, naikkan dan turunkan lengan dengan siku tetap lurus.
- Gerakkan menekuk dan meluruskan siku :
- Pegangan lengan atas dengan lengan satu, tangan lainnya menekuk dan meluruskan siku
- Gerakkan memutar pergelangan tangan :
- Pegangan lengan bawah dengan lengan satu, tangan lainnya menggenggam telapak tangan pasien.
- Putar pergelangan tangan pasien ke arah luar (terlentang) dan ke arah dalam (telungkup).
- Gerakkan menekuk dan meluruskan pergelangan tangan :
- Pegang lengan bawah dengan lengan satu, tangan lainnya memegang pergelangan tangan pasien.
- Tekuk pergelangan tangan keatas dan kebawah.
- Gerakkan memutar ibu jari :
- Pegang telapak tangan dan keempat jari dengan tangan satu, tangan lainnya memutar ibu jari tangan.
- Gerakkan menekuk dan meluruskan jari-jari tangan :
- Pegang pergelangan tangan dengan tangan satu, tangan lainnya menekuk dan meluruskan jari-jari tangan
- Latihan pasif anggota gerak bawah.
- Gerakkan menekuk dan meluruskan pangkal paha :
- Pegang lutut dengan tangan satu, tangan lainnya memegang tungkai.
- Naikkan dan turunkan kaki dengan lutut tetap lurus.
- Gerakkan menekuk dan meluruskan lutut :
- Pegang lutut dengan tangan satu, tangan lainnya memegang tungkai.
- Tekuk dan luruskan lutut.
- Gerakkan untuk pangkal paha :
- Gerakkan kaki pasien menjauh dan mendekati badan (kaki satunya)
- Gerakkan memutar pergelangan kaki :
- Pegang tungkai dengan tangan satu, tangan lainnya memutar pergelangan kaki.
0 comments:
Post a Comment
Mari kita budayakan berkomentar yang baik dan santun ya sobat.