BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
TINJAUAN PUSTAKA
- Definisi Rosella
Tanaman rosella (Hibiscus sabdariffa) merupakan anggota famili Malvaceae
(Roselle dalam Wulandari, 2010). Rosella adalah tanaman jenis semak
(perdu) yang ada di seluruh wilayah tropis dunia. Asal tanaman rosella
adalah dari Afrika Barat. Di Indonesia, nama rosella sudah dikenal sejak
tahun 1922. Tanaman rosella tumbuh subur, terutama di musim hujan.
Tanaman rosella biasanya dipakai sebagai tanaman hias dan pagar. Setelah
bertahun-tahun, tanaman ini dikenal dengan banyak khasiat yang
bermanfaat bagi manusia (Daryanto, 2008).
Tanaman
rosella berkembang biak dengan biji, tanaman ini tumbuh di daerha yang
beriklim tropis dan sub tropis. Tanaman ini dapat tumbuh di semua jenis
tanah, tetapi paling cocok pada tanah yang subur dan gembur. Tumbuhan
ini dapat tumbuh di daerah pantai sampai daerah ketinggian 900 m di atas
permukaan laut. Rosella mulai berbunga pada umur 2-3 bulan, dan dapat
dipanen setelah berumur 5-6 bulan (Daryanto, 2008).
- Morfologi Rosella
- Batang
Tanaman
rosella memiliki batang berwarna merah, berbentuk bulat, dan berbulu.
Batang rosella dapat tumbuh hingga mencapai ketinggian 3-5 meter
(Tanjong, 2011).
Gambar 1. Batang tanaman rosella
- Akar
Akar tanaman rosella termasuk ke dalam jenis akar tunggang (Tanjong, 2011).
- Daun
Tanaman
rosella mempunyai daun berbentuk bulat telur, bertulang menjari, ujung
tumpul, tepi bergerigi, dan pangkal berlekuk. Panjang daun rosella 6-15
cm dan lebar 5-8cm. Tangkai daun bulat dan pendek dengan warna hijau dan
memiliki panjang 4-7cm (Tanjong, 2011).
Gambar 2. Daun tanaman rosella
- Bunga
Tanaman
rosella mempunyai bunga berwarna cerah. Kelopak bunganya berwarna merah
gelap dan lebih tebal jika dibandingkan dengan bunga sepatu. Bunga
tanaman rosella merupakan bunga tunggal, yang berarti pada setiap
tangkai hanya terdapat satu bunga. Bunga ini mempunyai 8-11 helai
kelopak yang berbulu, panjangnya 1 cm, yang pangkalnya saling berlekatan
dan berwarna merah. Bagian kelopak bunga inilah yang sering
dimanfaatkan sebagai bahan makanan dan minuman oleh masyarakat (Tanjong,
2011).
Gambar 3. Bunga tanaman rosella
- Biji
Tanaman
rosella mempunyai biji berbentuk seperti ginjal hingga triangular
dengan sudut runcing, berbulu, panjang 5 mm, dan lebar 4 mm (Tanjong,
2011).
Gambar 4. Biji tanaman rosella
- Klasifikasi dan Jenis Rosella
Tanaman rosella dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
Kingdom : Plantae (tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (berpembuluh)
Superdivisio : Spermatophyta (menghasilkan biji)
Divisio : Magnoliophyta (berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub-kelas : Dilleniidae
Ordo : Malvales
Familia : Malvaceae (suku kapas-kapasan)
Genus : Hibiscus
Spesies : Hibiscus sabdariffa L (Comojime, 2008)
Terdapat
dua jenis varietas Rosella yaitu sabdariffa dan altissima.Varietas
sabdariffa memiliki bunga berwarna merah atau kuning pucat, dapat
dimakan dan sedikit mengandung serat. Sedangkan varietas altissima
webster mengandung serat yang tinggi, namun bagian bunga Rosella jenis
ini tidak dapat dimakan (Maryani, 2006)
- Kandungan dan Komposisi Kimia Rosella
Bunga
rosella mempunyai kandungan zat kimia sebagai berikut : kalori, air,
protein, lemak, karbohidrat, kalsium, phosphor, besi, B-karotene, asam
askorbat (Daryanto-Agrina, 2006). Kandungan kimia Rosella tersebar pada
bagian-bagian tanaman ini. Dilaporkan pada ekstrak kelopak bunga
Rosella mengandung flavonoid, polisakarida dan asam-asam organik yang
berperan dalam memberikan efek farmakologis tertentu (Daffalah, 1996;
Husaini et al.,2004). Kandungan Rosella lainnya adalah fenol,
antosianin, flavonol, protocatechuic acid (PCA) (Seca et al., 2001).
Kandungan senyawa kimia dalam kelopak bunga rosela
Tabel 1.Kandungan senyawa kimia dalam kelopak bunga rosella
Nama senyawa
|
Jumlah
|
Campuran asam sitrat dan asam malat
|
13%
|
Anthocyanin yaitu gassipetin (hydroxyflavone) dan hibsicin
|
2%
|
Vitamin C
|
0,004-0,005%
|
Protein
Berat segar
Berat kering
|
6,7%
7,9%
|
Falvonol gluciside hibiscritin
|
-
|
Falvonol gossypetine
|
-
|
Hibiscetine dan sabdaretine
Delphinidin 3-monogluside
|
-
|
Cyanidin 3-monoglucoside
|
-
|
Delphinidin
|
-
|
Keterangan
: Hibscin merupakan pigmen utama yang terdapat didalam kelopak bunga.
Pigmen tersebut telah diidentifikasi dengan nama Daphniphylline.
Sementara itu akar rosella mengandung saponin dan asam tartrat.
Kandungan
penting yang terdapat dalam kelopak rosella adalah pigmen antosianin
yang membentuk flaponoid yang berperan sebagai anti oksidan. Flavonoid
rosella yang terdiri dari flavonols dan pigmen antosianin. Pigmen
antosianin diyakini sebagai antioksidan yang diyakini dapat menyembuhkan
berbagai penyakit degeneratif. Unsur penting lainnya yang terkandung
dalam kelopak bunga rosella adalah grossypeptin, dan gluside hibiscin.
Selain
mengandung vitamin C, kelopak bunga rosella juga mengandung vitamin A
dan18 jenis asam amino yang diperlukan tubuh. Salah satunya adalah
arginin yang berperan dalam proses peremajaan sel tubuh. Di samping itu ,
rosela juga mengandung protein, kalsium, dan unsur-unsur lain yang
berguna bagi tubuh.
Kandungan zat lainnya yang terdapat pada tanaman rosela, dapat dilihat pada tabel nilai gizi berikut ini :
Tabel 2. Nilai Gizi dalam 100 gram kelopak bunga rosella
ZAT
|
Kandungan gizi
|
Air
Protein
Lemak
Serat
Karbohidrat
Abu
Kalsium
Fosforus
Zat besi
Betakaroten
Vitamin C
Thiamine
Riboflavin
Niacin
Acid askorbik
Kalori
|
9,2 g
1,145 g
2,61 g
12,0 g
8,88 g
6,90 g
1,296 mg
273,2 mg
8,89 mg
0,023 mg
11,2 mg
0,117 mg
0,277 mg
3,765 mg
6,7 mg
35,2 kal
|
Tabel 3. Kandungan gizi rosella
ZAT
|
100 g buah segar
|
100 g daun segar
|
100 g kelopak segar
|
100 g biji
|
Kalori
Air
Protein
Lemak
Karbohidrat
Serat
Abu
Kalsium
Fosfor
Besi
Betakaroten
Vitamin C
Tiamin
Riboflavin
Niasin
Sulfida
Nitrogen
|
49 kal
84,5 %
1,9 g
0,1 g
12,3 g
2,3 g
1,2 g
1,72 mg
57 mg
2,9 mg
300 ig
14 mg
-
-
-
-
-
|
43 kal
85,6 %
3,3 g
0,3 g
9,2 g
1,6 g
1,6 g
213 mg
93 mg
4,8 mg
4123 ig
54 mg
0,17 mg
0,45 mg
1,2 mg
-
-
|
44 kal
86,2 %
1,6 g
0,1 g
11,1 g
2,5 g
1,0 g
160 mg
60 mg
3,8 mg
285 ig
14 mg
0,04 mg
0,6 mg
0,5 mg
-
-
|
-
7,6 %
24,0 %
22,3 %
-
15,3 %
7,0 %
0,3 %
0,6 %
-
-
-
-
-
-
0,4 %
23,8 %
|
Tabel 4. Kandungan asam lemak dalam biji rosella
Jenis asam lemak
|
Jumlah
|
Asam miristin
Asam palmanin
Asam palmitoleik
Asam stearat
Asam oleat
Asam linoleat
|
2,1 %
35,2 %
2 %
3,4 %
34 %
14,4 %
|
Tabel 5. Kandungan sterol dalam minyak biji rosella
Jenis sterol
|
Jumlah
|
B-sitosterol
Kampasterol
Kolesterol
Ergosterol
|
61,3 %
16,5 %
5,1 %
3,2 %
|
Minyak
biji rosela mempunyai kandungan yang menyerupai minyak biji jarak,
sehingga dapat dipakai sebagai pengganti minyak jarak kasar. Kelopak
rosela, bagian yang paling banyak dimanfaatkan sebagai bahan pangan juga
mengandung sejumlah asam amino yang terdapat dalam tanaman ini
diantaranya arginine, cystine, histide, isoleucine, leucine, lysine,
methionine, phenylalanine, threnine, trythopan, tyrosin, valine,
aspartic acid, glutamic, acid alanine, glycine, proline, dan serine.
- Perkembangbiakan Tanaman Rosella
Tanaman
rosella berkembang biak secara generatif yaitu dengan biji, tanaman ini
tumbuh di daerah yang beriklim tropis dan sub tropis. Tanaman ini dapat
tumbuh di semua jenis tanah, tetapi paling cocok pada tanah yang subur
dan gembur. Tumbuhan ini dapat tumbuh di daerah pantai sampai daerah
dengan ketinggian 900 m di atas permukaan laut. Tanaman rosela lebih
sering dikembangbiakkan dengan biji yang disebar ditahap penanaman.
Bibit juga dapat diperoleh dari stek cara ini jarang digunakan karena
hasil produksinya akan mempunyai kualitas yang rendah. Rosella mulai
berbunga pada umur 2-3 bulan, dan dapat dipanen setelah berumur 5-6
bulan. (Anonim, 2010).
Budidaya Tanaman Rosella :
- Persemaian
SebeLum
disemaikan, biji direndam seLama satu hari satu malam LaLu dipilih yang
tenggeLam dengan bentuk butiran – butiran yang baik. Biji dapat
Langsung disemaikan pada Lahan persemaian yang sudah dioLah dan diairi.
SeteLah tumbuh maka bisa Langsung dipindah ke ke poLybag ataupun
menunggu cukup besar untuk Langsung dipindah ke Lahan produksi..
- Persiapan Lahan
Persiapan
lahan dilakukan dengan pembajakan tanah secara membujur dan meLintang.
Tanah dicampur pupuk dasar berupa pupuk kandang, Lahan diLarik dengan
jarak antar Larik 1,5 m.
- Penanaman
Untuk
Lahan yang Langsung dari biji makan penanaman diLakukan dengan ditugaL
tiap Lubang tanam diisi 2-3 biji. Sedangkan untuk penanaman bibit yang
telah disemaikan di polybag maka setiap Lubang tanam diisi dengan 1-2
bibit.
- Pemupukan
Pemupukan
pada Lahan sebelum tanam dengan pupuk kandang, sedangkan pada umur 3
dan 7-8 minggu seteLah tanam dipupuk Urea sebanyak 30-40 gram tiap
tanaman.
- Hama dan Penyakit
Hama
dan penyakit yang paling banyak menyerang roseLLe adaLah hama kutu daun
dan penyakit Phytopthora. Penanganannya adaLah dengan penyemprotan obat
anti kutu ataupun berbagai jenis pestisida yang dijuaL bebas di
toko-toko pertanian.
- Pemeliharaan
SeLama
pertumbuhan tanaman perLu diwaspadi keberadaan guLma yang akan
berdampak negatif, oLeh karena itu diLakukan penyiangan dengan frekuensi
sesuai kondisi Lahan.
- Panen
Tanaman
rosella mulai menghasiLkan bunga pada umur 120 hari dan dapat dipanen
secara terus-menerus daLam jangka waktu 3 buLan sebeLum akhirnya diganti
dengan bibit baru. Per batang tanaman rosella dapat menghasilkan 1,5 kg
bunga basah. Pemanenan menggunakan gunting untuk memotong tangkai
bunga, kemudian dilakukan pemisahan biji.
- Manfaat Rosella
Seiring
perkembangan jaman dan perkembangan penelitian yang semakin maju,
banyak sekali tanaman yang dijadikan sebagai ramuan secara alami tanpa
penggunaan bahan kimia. Salah satunya tanaman rosela. Tanaman rosela
bukanlah tanaman asli Indonesia, melainkan berasal dari benua Afrika.
Mulanya tanaman ini muncul bunga yang cantik yang cocok dijadikan
penghias halaman rumah, akan tetapi sekarang tanaman ini banyak
dimanfaatkan untuk pengobatan dan menjaga kesehatan, mulai dari daun,
kelopak, bunga, sampai buahnya, karena di dalam tanaman ini banyak
sekali mengandung zat yang diperlukan untuk kesehatan. Cara mendapat
manfaat dari tanaman rosela bisa dilakukan dengan berbagai cara. Mulai
dari dibuat sari buah, teh herbal, sirup, selai, campuran salad, puding,
asinan, dan aneka minuman segar (Maryani dan Kristiana, 2012).
Bunga Rosela yang memiliki nama latin Hibbicus Sabdarifa ini
mempunyai banyak khasiat dan juga manfaat untuk kesehatan. Biji rosela
bisa dimanfaatkan untuk mengobati kekurangan darah, kelesuan, dan
penyakit kulit. Daunnya digunakan untuk merawat luka, gigitan serangga,
dan penyakit kulit.
Berikut adalah manfaat rosela bagi kesehatan adalah:
- Mengobati Batuk
Di
Sudan bunga rosella dijadikan sebagai minuman sehari – hari yang
dicampur dengan garam, merica, dan sari tebu. Minuman ini berkhasiat
sebagai pencegah batuk dan penghilang efek mabuk, serta bermanfaat juga
untuk diet dan pencegah diabetes.
- Mengurangi tekanan darah
Bunga
rosela memiliki kandungan vitamin A, B, C, kalium, protein, zat besi
yang berfungsi menstabilkan darah sehingga tidak menimbulkan penyakit
hipertensi yang jika didiamkan akan menghambat aliran darah sehingga
terjadi penyakit jantung. Kalsium yang terkandung dalam rosela akan
membantu mengelurkan natrium atau garam yang terlalu tinggi di dalam
tubuh. Kandungan natrium yang terlalu tinggi dapat menyebabkan
peningkatan tekanan darah.
- Membantu proses pencernaan (memperbaiki metabolisme tubuh)
Bunga
Rosela kaya akan serat yang bagus untuk kesehatan saluran pencernaan
terutama bila mengalami konstipasi. Vitamin B1 dan B12 yang terdapat
dalam rosela membantu menjaga keseimbangn sistem saluran pencernaan.
Sementara itu, gossy peptin anthocyanin dan glucoside hibiscin yang
dikandungnya dapat memperlancar peredaran darah, mencegah tekanan darah
tinggi, dan meningkatkan kinerja usus (Mangan, 2009).
- Meningkatkan daya tahan tubuh (sebagai antioksidan)
Bunga
Rosela mengandung vitamin C dan mineral essensial yang cukup tinggi
yakni tiga kali lebih banyak dari anggur hitam, sembilan kali lebih
banyak dari jeruk sitrus, sepuluh kali lebih banyak dari buah belimbing,
dan 2,5 kali dari jambu biji, sehingga dapat mencegah sariawan dan
menangkal radikal bebas dalam tubuh (antioksidan) dengan meningkatkan
kekebalan tubuh (Sudewo, 2012).
- Memberikan perlindungan terhadap berbagai penyakit degeratif
Bunga
rosela diketahui memiliki kandungan senyawa fenolik yang berfungsi
memberikan perlindungan terhadap penyakit degeneratif, seperti jantung,
diabetes, kanker, dan lain - lain.
- Mencegah kanker, kista, dan tumor
Rosela
memiliki khasiat detoksifikasi (menetralkan racun), sehingga menghambat
tumbuhnya sel kanker. Selain itu, kandungan antioksidan yang tinggi
mampu menangkap radikal bebas penyebab kanker (Mangan, 2009). Selain itu
juga sangat membantu pecandu rokok yang dapat mengurangi dampak negatif
dari ketergantungan nikotin dan berguna untuk mengurangi obat.
- Mencegah pengeroposan tulang
Kandungan
kalsium, kalium, dan vitamin D serta zat besi yang ada pada bunga
rosella dapat mencegah terjadinya pengeroposan tulang pada usia lanjut.
- Obat asam urat
Tingginya
kadar asam urat, kalsium dan natrium dalam darah, akan dinormalkan oleh
tubuh dengan membuang kelebihan unsur tersebut melalui ginjal. Jika
kondisi demikian dibiarkan berlangsung lama akan memberatkan kerja
ginjal sebagai penyaring darah dalam tubuh. Kondisi ini dapat memicu
gangguan pada ginjal. Dengan mengonsumsi rosela, ditemukan penurunan
kreatinin, asam uratm sitrat, tatrat, kalsium, natrium, dan fosfat dalam
urin.
- Membuat kulit kencang
Bunga
rosela kaya akan vitamin A, C, D, B1, B2, dan asam amino essensial yang
diperlukan oleh tubuh. Kelopak bunga rosela mengandung arginin dan
lisin yang sangan berperan dalam proses peremajaan sel tubuh sehingga
kulit terasa lebih sehat, cerah, dan kencang (Sudewo, 2012).
- Menyembuhkan Batu Ginjal
Rosela dapat dikunakan untuk mencegah peradangan saluran kemih dan ginjal.
- Mengobati Lesu
Rosela
juga bagus untuk stamina tubuh, sebab bermanfaat untuk meremajakan sel
tubuh serta melindungi tubuh dari infeksi kuman dan virus.
- Meredakan panas dalam dan menurunkan demam tinggi
- Mengobati lemah syahwat (menambah vitalitas/ aprodisiak)
- Antidepresi (besifat sedatif)
- Menurunkan absorpsi alkohol
- Meredakan peradangan sendi
- Melancarkan buang air kecil (diuretik)
- Teh Rosella
Tanaman Rosella (Hibiscus Sabdariffa)
yang dulu hanya ditanam sebagai penghasil serat kini kembali populer.
Tanaman rosella kini banyak dimanfaatkan salah satunya diolah menjadi
minuman teh. Sebagai obat tradisional rosella berkhasiat sebagai anti
septik, aprodisiak, diuretik, pelarut, sedatif, dan tonik.
Alat:
- Panci
- Kompor
- Pengaduk
- Gelas
- Penyaring
Bahan:
- 15 kuntum Bunga Rosella kering
- Kulit kayu manis kira-kira 4 cm
- 10 buah bunga cengkih
- 10 buah biji kapulaga
- Gula batu/ gula aren secukupnya
Prosedur :
- Rebus 500 ml air bersih dengan api kecil hingga mendidih.
- Masukan ke dalam air tersebut berturut-turut kulit kayumanis, bunga cengkih, dan kapulaga.
- Setelah matang, matikan api dan masukkan bunga rosela dan gula batu/gula aren.
- Aduk hingga rata dan minumlah selagi hangat.
- Jelly Rosella
Alat :
- Kompor
- Pendingin
- Cetakan jelly
- Panci
- Pengaduk
- Penyaring
Bahan:
- 20 kuntum bunga rosella
- 1 sachet agar- agar putih
- 5 g selasih
- Gula secukupnya
Prosedur :
- Masak air hingga mendidih, masukkan bunga rosella, rebus hingga berwarna merah. Angkat dan saring.
- Masukkan agar- agar sachet putih kedalam air saringan bunga rosella dan didihkan lagi.
- Masukkan gula secukupnya sesuai selera, aduh hingga merata.
- Masukkan 5 gram selasih dan aduk rata.
- Matikan api dan dinginkan selama 15 menit.
- Tuangkan agar- agar rosella ke dalam cetakan agar- agar sesuai selera, dinginkan atau taruh di lemari es.
- Agar- agar siap dihidangkan.
- Ice Cream Rosella
Alat :
- 1 buah panci
- 1 pengaduk kayu
- 1 buah penyaring
- 1 buah blender
- 1 buah mixer
- 2 buah wadah baskom
Bahan :
- 300 gram rosella
- 750 ml air
- 750 gram gula pasir
- 2 lembar daun pandan
- 150 gram whipped cream bubuk
- 300 ml air dingin
- 500 ml santan (1butir kelapa)
- 1 sdt garam
- 3 sdm tepung maizena, larutkan dengan sedikit air
- 100 ml susu full cream
- 100 ml fresh cream
Prosedur :
- Rebus rosella, air, daun pandan, dan gula pasir dalam panci dengan api kecil sampai mendidih.
- Selagi menunggu air mendidih, mixer whipped cream dengan air es sampai mengembang, sisihkan di dalam kulkas.
- Saring rosella dan sisihkan daun pandan.
- Blender sisa rosela sampai halus lalu saring dan masukkan ke dalam air rebusan.
- Panaskan kembali (dengan api kecil) air rebusan tersebut ditambah santan, garam, dan larutan tepung maizena sambil diaduk perlahan, lalu dinginkan.
- Selagi menunggu air rebusan dingin, campurkan susu full cream dan fresh cream ke dalam adonan whipped cream, lalu aduk rata.
- Masukkan adonan tersebut ke dalam mixer lalu tambahkan perlahan dengan air rebusan rosella sambil terus diaduk hingga lembut.
- Masukkan ke dalam freezer minimal 6 jam.
- Setelah 6 jam, keluarkan es krim rosella dan mixer kembali, lalu masukkan ke dalam freezer kembali selama 3 jam.
- Keluarkan es krim rosella dan mixer kembali lalu bekukan dalam freezer selama 8 jam.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, (2010) tabloid agribisnis: prospek rosella di indonesia. Dipetik november 10, 2014 dari inspirasi agribisnis Indonesia.
Dwi Hastuti, N. (2012). Pembuatan Minuman Fungsional Dari Madu Dan Ekstrak Rosella (Hibiscus sabdariffa Linn.) . Jurnal Teknologi Pangan, 31.
Daryanto. (2008). Tabloid Agribisnis Dwimingguan Agrina: Inspirasi Agribisnis Indonesia. Dipetik November 6, 2014, dari Inspirasi Agribisnis Indonesia: http://agrina-online.com.
Hrtiati,
A., & Mulyani, S. (2009). Pengaruh Preparasi Bahan Baku Rosella dan
Waktu Pemasakan Terhadap Aktivitas Antioksidan Sirup Bunga Rosella. Agrotekno, 20-24.
Mangan, Yellia (2009). Solusi Sehat Mencegah dan Mengatasi Kanker. Jakarta: Agromedika Pustaka. Diakses dari
http://books.google.co.id/books?id=TYGph70jPdQC&pg=PA56&dq=khasiat+rosela&hl=id&sa=X&ei=gZNhVN7ZAs2tuQTej4KABw&redir_esc=y#v=onepage&q=khasiat%20rosela&f=false tanggal 11-11-2014 pukul 13:55 WIB.
Mardiah, S. 2009. Manfaat Bunga Rosella. Bandung: Yudhistira.
Maryani, Herti & Kristiana, Lusi. (2009). Khasiat dan Manfaat Rosella. Jakarta: Agro Media.
Setya Budi Usman, D. (2010). Karakteristik Dan Aktivitas Antiksidan Bunga Rosella Kering (Hibiscus sabdariffa L.). Jawa Timur: Skripsi UPN.
Sudewo, Bambang (2012). Basmi Kanker dengan Herbal. Jakarta: Transmedia Pustaka. diakses dari
http://books.google.co.id/books?id=pDL2AwAAQBAJ&pg=PA78&dq=khasiat+rosela&hl=id&sa=X&ei=gZNhVN7ZAs2tuQTej4KABw&redir_esc=y#v=onepage&q=khasiat%20rosela&f=false tanggal 11-11-2014 pukul 14.07 WIB.
Tanjong, A. (2011). Skripsi:
Pengaruh Konsentrasi Ekstrak Kelopak Bunga Rosella (Hibiscus
sabdariffa) terhadap Koloni Candida Albicans yang terdapat pada Plat
Gigi Tiruan. Makassar: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin.
Tips Cantik dan Sehat Alami: Tips Kecantikan dan Kesehatan Alami (2013). Subhan Media diakses dari
http://books.google.co.id/books?id=djPoAgAAQBAJ&pg=PA77&dq=khasiat+rosela&hl=id&sa=X&ei=gZNhVN7ZAs2tuQTej4KABw&redir_esc=y#v=onepage&q=khasiat%20rosela&f=false tanggal 11-11-2014 pukul 13:29 WIB.
Wulandari, B. D. (2010). Skripsi:
Pengaruh Pemberian Seduhan Kelopak Bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa)
Dosis Bertingkat selama 30 Hari terhadap Gambaran Histologik Ginjal
Tikus Wistar. Semarang: Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.
0 comments:
Post a Comment
Mari kita budayakan berkomentar yang baik dan santun ya sobat.