السَّلاَÙ…ُ عَÙ„َÙŠْÙƒُÙ…ْ ÙˆَرَØ­ْÙ…َØ©ُ اللهِ ÙˆَبَرَÙƒَاتُÙ‡ُ ...... Selamat datang di BLOG RIO CRISTIANTO. Dukung Blog ini dengan like fanspage "Rio Cristianto". Thank you, Happy Learning... ^_^

Monday, 2 January 2017

Obat Herbal Tradisional: Rosella

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

  1. Definisi Rosella
Tanaman rosella (Hibiscus sabdariffa) merupakan anggota famili Malvaceae (Roselle dalam Wulandari, 2010). Rosella adalah tanaman jenis semak (perdu) yang ada di seluruh wilayah tropis dunia. Asal tanaman rosella adalah dari Afrika Barat. Di Indonesia, nama rosella sudah dikenal sejak tahun 1922. Tanaman rosella tumbuh subur, terutama di musim hujan. Tanaman rosella biasanya dipakai sebagai tanaman hias dan pagar. Setelah bertahun-tahun, tanaman ini dikenal dengan banyak khasiat yang bermanfaat bagi manusia (Daryanto, 2008).
Tanaman rosella berkembang biak dengan biji, tanaman ini tumbuh di daerha yang beriklim tropis dan sub tropis. Tanaman ini dapat tumbuh di semua jenis tanah, tetapi paling cocok pada tanah yang subur dan gembur. Tumbuhan ini dapat tumbuh di daerah pantai sampai daerah ketinggian 900 m di atas permukaan laut. Rosella mulai berbunga pada umur 2-3 bulan, dan dapat dipanen setelah berumur 5-6 bulan (Daryanto, 2008).

  1. Morfologi Rosella
    1. Batang
Tanaman rosella memiliki batang berwarna merah, berbentuk bulat, dan berbulu. Batang rosella dapat tumbuh hingga mencapai ketinggian 3-5 meter (Tanjong, 2011).

Gambar 1. Batang tanaman rosella

  1. Akar
Akar tanaman rosella termasuk ke dalam jenis akar tunggang (Tanjong, 2011).

  1. Daun
Tanaman rosella mempunyai daun berbentuk bulat telur, bertulang menjari, ujung tumpul, tepi bergerigi, dan pangkal berlekuk. Panjang daun rosella 6-15 cm dan lebar 5-8cm. Tangkai daun bulat dan pendek dengan warna hijau dan memiliki panjang 4-7cm (Tanjong, 2011).

  Gambar 2. Daun tanaman rosella

  1. Bunga
Tanaman rosella mempunyai bunga berwarna cerah. Kelopak bunganya berwarna merah gelap dan lebih tebal jika dibandingkan dengan bunga sepatu. Bunga tanaman rosella merupakan bunga tunggal, yang berarti pada setiap tangkai hanya terdapat satu bunga. Bunga ini mempunyai 8-11 helai kelopak yang berbulu, panjangnya 1 cm, yang pangkalnya saling berlekatan dan berwarna merah. Bagian kelopak bunga inilah yang sering dimanfaatkan sebagai bahan makanan dan minuman oleh masyarakat (Tanjong, 2011).

Gambar 3. Bunga tanaman rosella

  1. Biji
Tanaman rosella mempunyai biji berbentuk seperti ginjal hingga triangular dengan sudut runcing, berbulu, panjang 5 mm, dan lebar 4 mm (Tanjong, 2011).

Gambar 4. Biji tanaman rosella

  1. Klasifikasi dan Jenis Rosella
Tanaman rosella dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
Kingdom         : Plantae (tumbuhan)
Subkingdom    : Tracheobionta (berpembuluh)
Superdivisio    : Spermatophyta (menghasilkan biji)
Divisio             : Magnoliophyta (berbunga)
Kelas               : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub-kelas         : Dilleniidae
Ordo                : Malvales
Familia              : Malvaceae (suku kapas-kapasan)
Genus              : Hibiscus
Spesies            : Hibiscus sabdariffa L (Comojime, 2008)

Terdapat dua jenis varietas Rosella yaitu sabdariffa dan altissima.Varietas sabdariffa memiliki bunga berwarna merah atau kuning pucat, dapat dimakan dan sedikit mengandung serat. Sedangkan varietas altissima webster mengandung serat yang tinggi, namun bagian bunga Rosella jenis ini tidak dapat dimakan (Maryani, 2006)

  1. Kandungan dan Komposisi Kimia Rosella
Bunga rosella mempunyai kandungan zat kimia sebagai berikut : kalori, air, protein, lemak, karbohidrat, kalsium, phosphor, besi, B-karotene, asam askorbat (Daryanto-Agrina, 2006).  Kandungan kimia Rosella tersebar pada bagian-bagian tanaman ini. Dilaporkan pada ekstrak kelopak bunga Rosella mengandung flavonoid, polisakarida dan asam-asam organik yang berperan dalam memberikan efek farmakologis tertentu (Daffalah, 1996; Husaini et al.,2004). Kandungan Rosella lainnya adalah fenol, antosianin, flavonol, protocatechuic acid (PCA) (Seca et al., 2001).

Kandungan senyawa kimia dalam kelopak bunga rosela
Tabel 1.Kandungan senyawa kimia dalam kelopak bunga rosella
Nama senyawa
Jumlah
Campuran asam sitrat dan asam malat
13%
Anthocyanin yaitu gassipetin (hydroxyflavone) dan hibsicin
2%
Vitamin C
0,004-0,005%
Protein
Berat segar
Berat kering

6,7%
7,9%
Falvonol gluciside hibiscritin
-
Falvonol gossypetine
-
Hibiscetine dan sabdaretine
Delphinidin 3-monogluside
-
Cyanidin 3-monoglucoside
-
Delphinidin
-

Keterangan : Hibscin merupakan pigmen utama yang terdapat didalam kelopak bunga. Pigmen tersebut telah diidentifikasi dengan nama Daphniphylline. Sementara itu akar rosella mengandung saponin dan asam tartrat.

Kandungan penting yang terdapat dalam kelopak rosella adalah pigmen antosianin yang membentuk flaponoid yang berperan sebagai anti oksidan. Flavonoid rosella yang terdiri dari flavonols dan pigmen antosianin. Pigmen antosianin diyakini sebagai antioksidan yang diyakini dapat menyembuhkan berbagai penyakit degeneratif. Unsur penting lainnya yang terkandung dalam kelopak bunga rosella adalah grossypeptin, dan gluside hibiscin.

Selain mengandung vitamin C, kelopak bunga rosella juga mengandung vitamin A dan18 jenis asam amino yang diperlukan tubuh. Salah satunya adalah arginin yang berperan dalam proses peremajaan sel tubuh. Di samping itu , rosela juga mengandung protein, kalsium, dan unsur-unsur lain yang berguna bagi tubuh.

Kandungan zat lainnya yang terdapat pada tanaman rosela, dapat dilihat pada tabel nilai gizi berikut ini :

Tabel 2. Nilai Gizi dalam 100 gram kelopak bunga rosella
ZAT
Kandungan gizi
Air
Protein
Lemak
Serat
Karbohidrat
Abu
Kalsium
Fosforus
Zat besi
Betakaroten
Vitamin C
Thiamine
Riboflavin
Niacin
Acid askorbik
Kalori
9,2 g
1,145 g
2,61 g
12,0 g
8,88 g
6,90 g
1,296 mg
273,2 mg
8,89 mg
0,023 mg
11,2 mg
0,117 mg
0,277 mg
3,765 mg
6,7 mg
35,2 kal

Tabel 3. Kandungan gizi rosella
ZAT
100 g buah segar
100 g daun segar
100 g kelopak segar
100 g biji
Kalori
Air
Protein
Lemak
Karbohidrat
Serat
Abu
Kalsium
Fosfor
Besi
Betakaroten
Vitamin C
Tiamin
Riboflavin
Niasin
Sulfida
Nitrogen
49 kal
84,5 %
1,9 g
0,1 g
12,3 g
2,3 g
1,2 g
1,72 mg
57 mg
2,9 mg
300 ig
14 mg
-
-
-
-
-
43 kal
85,6 %
3,3 g
0,3 g
9,2 g
1,6 g
1,6 g
213 mg
93 mg
4,8 mg
4123 ig
54 mg
0,17 mg
0,45 mg
1,2 mg
-
-
44 kal
86,2 %
1,6 g
0,1 g
11,1 g
2,5 g
1,0 g
160 mg
60 mg
3,8 mg
285 ig
14 mg
0,04 mg
0,6 mg
0,5 mg
-
-
-
7,6 %
24,0 %
22,3 %
-
15,3 %
7,0 %
0,3 %
0,6 %
-
-
-
-
-
-
0,4 %
23,8 %

Tabel 4. Kandungan asam lemak dalam biji rosella
Jenis asam lemak
Jumlah
Asam miristin
Asam palmanin
Asam palmitoleik
Asam stearat
Asam oleat
Asam linoleat
2,1 %
35,2 %
2 %
3,4 %
34 %
14,4 %

Tabel 5. Kandungan sterol dalam minyak biji rosella
Jenis sterol
Jumlah
B-sitosterol
Kampasterol
Kolesterol
Ergosterol
61,3 %
16,5 %
5,1 %
3,2 %

Minyak biji rosela mempunyai kandungan yang menyerupai minyak biji jarak, sehingga dapat dipakai sebagai pengganti minyak jarak kasar. Kelopak rosela, bagian yang paling banyak dimanfaatkan sebagai bahan pangan juga mengandung sejumlah asam amino yang terdapat dalam tanaman ini diantaranya arginine, cystine, histide, isoleucine, leucine, lysine, methionine, phenylalanine, threnine, trythopan, tyrosin, valine, aspartic acid, glutamic, acid alanine, glycine, proline, dan serine.

  1. Perkembangbiakan Tanaman Rosella
Tanaman rosella berkembang biak secara generatif yaitu dengan biji, tanaman ini tumbuh di daerah yang beriklim tropis dan sub tropis. Tanaman ini dapat tumbuh di semua jenis tanah, tetapi paling cocok pada tanah yang subur dan gembur. Tumbuhan ini dapat tumbuh di daerah pantai sampai daerah dengan ketinggian 900 m di atas permukaan laut. Tanaman rosela lebih sering dikembangbiakkan dengan biji yang disebar ditahap penanaman. Bibit juga dapat diperoleh dari stek cara ini jarang digunakan karena hasil produksinya akan mempunyai kualitas yang rendah. Rosella mulai berbunga pada umur 2-3 bulan, dan dapat dipanen setelah berumur 5-6 bulan. (Anonim, 2010).
Budidaya Tanaman Rosella :
  1. Persemaian
SebeLum disemaikan, biji direndam seLama satu hari satu malam LaLu dipilih yang tenggeLam dengan bentuk butiran – butiran yang baik. Biji dapat Langsung disemaikan pada Lahan persemaian yang sudah dioLah dan diairi. SeteLah tumbuh maka bisa Langsung dipindah ke ke poLybag ataupun menunggu cukup besar untuk Langsung dipindah ke Lahan produksi..

  1. Persiapan Lahan
Persiapan lahan dilakukan dengan pembajakan tanah secara membujur dan meLintang. Tanah dicampur pupuk dasar berupa pupuk kandang, Lahan diLarik dengan jarak antar Larik 1,5 m.

  1. Penanaman
Untuk Lahan yang Langsung dari biji makan penanaman diLakukan dengan ditugaL tiap Lubang tanam diisi 2-3 biji. Sedangkan untuk penanaman bibit yang telah disemaikan di polybag maka setiap Lubang tanam diisi dengan 1-2 bibit.

  1. Pemupukan
Pemupukan pada Lahan sebelum tanam dengan pupuk kandang, sedangkan pada umur 3 dan 7-8 minggu seteLah tanam dipupuk Urea sebanyak 30-40 gram tiap tanaman.

  1. Hama dan Penyakit
Hama dan penyakit yang paling banyak menyerang roseLLe adaLah hama kutu daun dan penyakit Phytopthora. Penanganannya adaLah dengan penyemprotan obat anti kutu ataupun berbagai jenis pestisida yang dijuaL bebas di toko-toko pertanian.

  1. Pemeliharaan
SeLama pertumbuhan tanaman perLu diwaspadi keberadaan guLma yang akan berdampak negatif, oLeh karena itu diLakukan penyiangan dengan frekuensi sesuai kondisi Lahan.

  1. Panen
Tanaman rosella  mulai menghasiLkan bunga pada umur 120 hari dan dapat dipanen secara terus-menerus daLam jangka waktu 3 buLan sebeLum akhirnya diganti dengan bibit baru. Per batang tanaman rosella dapat menghasilkan 1,5 kg bunga basah. Pemanenan menggunakan gunting untuk memotong tangkai bunga, kemudian dilakukan pemisahan biji.

  1. Manfaat Rosella
Seiring perkembangan jaman dan perkembangan penelitian yang semakin maju, banyak sekali tanaman yang dijadikan sebagai ramuan secara alami tanpa penggunaan bahan kimia. Salah satunya tanaman rosela. Tanaman rosela bukanlah tanaman asli Indonesia, melainkan berasal dari benua Afrika. Mulanya tanaman ini muncul bunga yang cantik yang cocok dijadikan penghias halaman rumah, akan tetapi sekarang tanaman ini banyak dimanfaatkan untuk pengobatan dan menjaga kesehatan, mulai dari daun, kelopak, bunga, sampai buahnya, karena di dalam tanaman ini banyak sekali mengandung zat yang diperlukan untuk kesehatan.  Cara mendapat manfaat dari tanaman rosela bisa dilakukan dengan berbagai cara. Mulai dari dibuat sari buah, teh herbal, sirup, selai, campuran salad, puding, asinan, dan aneka minuman segar (Maryani dan Kristiana, 2012).

Bunga Rosela yang memiliki nama latin Hibbicus Sabdarifa ini mempunyai banyak khasiat dan juga manfaat untuk kesehatan. Biji rosela bisa dimanfaatkan untuk mengobati kekurangan darah, kelesuan, dan penyakit kulit. Daunnya digunakan untuk merawat luka, gigitan serangga, dan penyakit kulit.

Berikut adalah manfaat rosela bagi kesehatan adalah:
  1. Mengobati Batuk
Di Sudan bunga rosella dijadikan sebagai minuman sehari – hari yang dicampur dengan garam, merica, dan sari tebu. Minuman ini berkhasiat sebagai pencegah batuk dan penghilang efek mabuk, serta bermanfaat juga untuk diet dan pencegah diabetes.

  1. Mengurangi tekanan darah
Bunga rosela memiliki kandungan vitamin A, B, C, kalium, protein, zat besi yang berfungsi menstabilkan darah sehingga tidak menimbulkan penyakit hipertensi yang jika didiamkan akan menghambat aliran darah sehingga terjadi penyakit jantung. Kalsium yang terkandung dalam rosela akan membantu mengelurkan natrium atau garam yang terlalu tinggi di dalam tubuh. Kandungan natrium yang terlalu tinggi dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah.

  1. Membantu proses pencernaan (memperbaiki metabolisme tubuh)
Bunga Rosela kaya akan serat yang bagus untuk kesehatan saluran pencernaan terutama bila mengalami konstipasi. Vitamin B1 dan B12 yang terdapat dalam rosela membantu menjaga keseimbangn sistem saluran pencernaan.
Sementara itu, gossy peptin anthocyanin dan glucoside hibiscin yang dikandungnya dapat memperlancar peredaran darah, mencegah tekanan darah tinggi, dan meningkatkan kinerja usus (Mangan, 2009).

  1. Meningkatkan daya tahan tubuh (sebagai antioksidan)
Bunga Rosela mengandung vitamin C dan mineral essensial yang cukup tinggi yakni tiga kali lebih banyak dari anggur hitam, sembilan kali lebih banyak dari jeruk sitrus, sepuluh kali lebih banyak dari buah belimbing, dan 2,5 kali dari jambu biji, sehingga dapat mencegah sariawan dan menangkal radikal bebas dalam tubuh (antioksidan) dengan meningkatkan kekebalan tubuh (Sudewo, 2012).

  1. Memberikan perlindungan terhadap berbagai penyakit degeratif
Bunga rosela diketahui memiliki kandungan senyawa fenolik yang berfungsi memberikan perlindungan terhadap penyakit degeneratif, seperti jantung, diabetes, kanker, dan lain - lain.

  1. Mencegah kanker, kista, dan tumor
Rosela memiliki khasiat detoksifikasi (menetralkan racun), sehingga menghambat tumbuhnya sel kanker. Selain itu, kandungan antioksidan yang tinggi mampu menangkap radikal bebas penyebab kanker (Mangan, 2009). Selain itu juga sangat membantu pecandu rokok yang dapat mengurangi dampak negatif dari ketergantungan nikotin dan berguna untuk mengurangi obat.

  1. Mencegah pengeroposan tulang
Kandungan kalsium, kalium, dan vitamin D serta zat besi yang ada pada bunga rosella dapat mencegah terjadinya pengeroposan tulang pada usia lanjut. 

  1. Obat asam urat
Tingginya kadar asam urat, kalsium dan natrium dalam darah, akan dinormalkan oleh tubuh dengan membuang kelebihan unsur tersebut melalui ginjal. Jika kondisi demikian dibiarkan berlangsung lama akan memberatkan kerja ginjal sebagai penyaring darah dalam tubuh. Kondisi ini dapat memicu gangguan pada ginjal. Dengan mengonsumsi rosela, ditemukan penurunan kreatinin, asam uratm sitrat, tatrat, kalsium, natrium, dan fosfat dalam urin. 

  1. Membuat kulit kencang
Bunga rosela kaya akan vitamin A, C, D, B1, B2, dan asam amino essensial yang diperlukan oleh tubuh. Kelopak bunga rosela mengandung arginin dan lisin yang sangan berperan dalam proses peremajaan sel tubuh sehingga kulit terasa lebih sehat, cerah, dan kencang (Sudewo, 2012).

  1. Menyembuhkan Batu Ginjal
Rosela dapat dikunakan untuk mencegah peradangan saluran kemih dan ginjal.

  1. Mengobati Lesu
Rosela juga bagus untuk stamina tubuh, sebab bermanfaat untuk meremajakan sel tubuh serta melindungi tubuh dari infeksi kuman dan virus.
  1. Meredakan panas dalam dan menurunkan demam tinggi
  2. Mengobati lemah syahwat (menambah vitalitas/ aprodisiak)
  3. Antidepresi (besifat sedatif)
  4. Menurunkan absorpsi alkohol
  5. Meredakan peradangan sendi
  6. Melancarkan buang air kecil (diuretik)

  1. Teh Rosella
Tanaman Rosella (Hibiscus Sabdariffa) yang dulu hanya ditanam sebagai penghasil serat  kini kembali populer. Tanaman rosella kini banyak dimanfaatkan salah satunya diolah menjadi minuman teh. Sebagai obat tradisional rosella berkhasiat sebagai anti septik, aprodisiak, diuretik, pelarut, sedatif, dan tonik.

Alat:
  1. Panci
  2. Kompor
  3. Pengaduk
  4. Gelas
  5. Penyaring

Bahan:
  1. 15 kuntum Bunga Rosella kering
  2. Kulit kayu manis kira-kira 4 cm
  3. 10 buah bunga cengkih
  4. 10 buah biji kapulaga
  5. Gula batu/ gula aren secukupnya

Prosedur :
  1. Rebus 500 ml air bersih dengan api kecil hingga mendidih.
  2. Masukan ke dalam air tersebut  berturut-turut kulit kayumanis, bunga cengkih, dan kapulaga.
  3. Setelah matang, matikan api dan masukkan bunga rosela dan gula batu/gula aren.
  4. Aduk hingga rata dan minumlah selagi hangat.

  1. Jelly Rosella
Alat :
  1. Kompor
  2. Pendingin
  3. Cetakan jelly
  4. Panci
  5. Pengaduk
  6. Penyaring

Bahan:
  1. 20 kuntum bunga rosella
  2. 1 sachet agar- agar putih
  3. 5 g selasih
  4. Gula secukupnya

Prosedur :
  1. Masak air hingga mendidih, masukkan bunga rosella, rebus hingga berwarna merah. Angkat dan saring.
  2. Masukkan agar- agar sachet putih kedalam air saringan bunga rosella dan didihkan lagi.
  3. Masukkan gula secukupnya sesuai selera, aduh hingga merata.
  4. Masukkan 5 gram selasih dan aduk rata.
  5. Matikan api dan dinginkan selama 15 menit.
  6. Tuangkan agar- agar rosella ke dalam cetakan agar- agar sesuai selera, dinginkan atau taruh di lemari es.
  7. Agar- agar siap dihidangkan.

  1. Ice Cream Rosella
Alat :
  1. 1 buah panci
  2. 1 pengaduk kayu
  3. 1 buah penyaring
  4. 1 buah blender
  5. 1 buah mixer
  6. 2 buah wadah baskom

Bahan :
  1. 300 gram rosella
  2. 750 ml air
  3. 750 gram gula pasir
  4. 2 lembar daun pandan
  5. 150 gram whipped cream bubuk
  6. 300 ml air dingin
  7. 500 ml santan (1butir kelapa)
  8. 1 sdt garam
  9. 3 sdm tepung maizena, larutkan dengan sedikit air
  10. 100 ml susu full cream
  11. 100 ml fresh cream

Prosedur :
  1. Rebus rosella, air, daun pandan, dan gula pasir dalam panci dengan api kecil sampai mendidih.
  2. Selagi menunggu air mendidih, mixer whipped cream dengan air es sampai mengembang, sisihkan di dalam kulkas.
  3. Saring rosella dan sisihkan daun pandan.
  4. Blender sisa rosela sampai halus lalu saring dan masukkan ke dalam air rebusan.
  5. Panaskan kembali (dengan api kecil) air rebusan tersebut ditambah santan, garam, dan larutan tepung maizena sambil diaduk perlahan, lalu dinginkan.
  6. Selagi menunggu air rebusan dingin, campurkan susu full cream dan fresh cream ke dalam adonan whipped cream, lalu aduk rata.
  7. Masukkan adonan tersebut ke dalam mixer lalu tambahkan perlahan dengan air rebusan rosella sambil terus diaduk hingga lembut.
  8. Masukkan ke dalam freezer minimal 6 jam.
  9. Setelah 6 jam, keluarkan es krim rosella dan mixer kembali, lalu masukkan ke dalam freezer kembali selama 3 jam.
  10. Keluarkan es krim rosella dan mixer kembali lalu bekukan dalam freezer selama 8 jam.


DAFTAR PUSTAKA

Anonim, (2010) tabloid agribisnis: prospek rosella di indonesia. Dipetik november 10, 2014 dari inspirasi agribisnis Indonesia.
Dwi Hastuti, N. (2012). Pembuatan Minuman Fungsional Dari Madu Dan Ekstrak Rosella (Hibiscus sabdariffa Linn.) . Jurnal Teknologi Pangan, 31.
Daryanto. (2008). Tabloid Agribisnis Dwimingguan Agrina: Inspirasi Agribisnis Indonesia. Dipetik November 6, 2014, dari Inspirasi Agribisnis Indonesia: http://agrina-online.com.
Hrtiati, A., & Mulyani, S. (2009). Pengaruh Preparasi Bahan Baku Rosella dan Waktu Pemasakan Terhadap Aktivitas Antioksidan Sirup Bunga Rosella. Agrotekno, 20-24.
Mangan, Yellia (2009). Solusi Sehat Mencegah dan Mengatasi Kanker. Jakarta: Agromedika Pustaka. Diakses dari http://books.google.co.id/books?id=TYGph70jPdQC&pg=PA56&dq=khasiat+rosela&hl=id&sa=X&ei=gZNhVN7ZAs2tuQTej4KABw&redir_esc=y#v=onepage&q=khasiat%20rosela&f=false tanggal 11-11-2014 pukul 13:55 WIB.
Mardiah, S. 2009. Manfaat Bunga Rosella. Bandung: Yudhistira.
Maryani, Herti & Kristiana, Lusi. (2009). Khasiat dan Manfaat Rosella. Jakarta: Agro Media.
Setya Budi Usman, D. (2010). Karakteristik Dan Aktivitas Antiksidan Bunga Rosella Kering (Hibiscus sabdariffa L.). Jawa Timur: Skripsi UPN.
Sudewo, Bambang (2012). Basmi Kanker dengan Herbal. Jakarta: Transmedia Pustaka. diakses dari http://books.google.co.id/books?id=pDL2AwAAQBAJ&pg=PA78&dq=khasiat+rosela&hl=id&sa=X&ei=gZNhVN7ZAs2tuQTej4KABw&redir_esc=y#v=onepage&q=khasiat%20rosela&f=false tanggal 11-11-2014 pukul 14.07 WIB.
Tanjong, A. (2011). Skripsi: Pengaruh Konsentrasi Ekstrak Kelopak Bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa) terhadap Koloni Candida Albicans yang terdapat pada Plat Gigi Tiruan. Makassar: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin.
Tips Cantik dan Sehat Alami: Tips Kecantikan dan Kesehatan Alami (2013). Subhan Media diakses dari http://books.google.co.id/books?id=djPoAgAAQBAJ&pg=PA77&dq=khasiat+rosela&hl=id&sa=X&ei=gZNhVN7ZAs2tuQTej4KABw&redir_esc=y#v=onepage&q=khasiat%20rosela&f=false tanggal 11-11-2014 pukul 13:29 WIB.
Wulandari, B. D. (2010). Skripsi: Pengaruh Pemberian Seduhan Kelopak Bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa) Dosis Bertingkat selama 30 Hari terhadap Gambaran Histologik Ginjal Tikus Wistar. Semarang: Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.










0 comments:

Post a Comment

Mari kita budayakan berkomentar yang baik dan santun ya sobat.