Angka kematian Ibu yang mencapai angka
359 orang per 100.000 kelahiran hidup masih tergolong tinggi, kendati
berbagai program telah dicanangkan pemerintah untuk menekan angka
tersebut. Ada banyak factor yang menyebabkan Kematian Ibu masih sering
terjadi. Salah satu penyebab utamanya adalah keterlambatan keluarga
dalam mengambil keputusan. Ibu hamil seringkali terlambat mengambil
keputusan untuk mendapatkan pertolongan tenaga kesehatan. Hal ini
seringkali dihubungkan dengan tradisi/budaya mengenai pihak yang berhak
mengambil keputusan, dan keraguan menerima pelayanan kesehatan akibat
keterbatasan biaya. Ibu hamil rentan mengalami komplikasi kehamilan dan
factor-faktor penyulit persalinan. Bila hal tersebut terjadi, seharusnya
keluarga cepat mengambil keputusan untuk segera mencari pertolongan
medis karena dapat membahayakan ibu dan janin.
Keterlambatan
mengambil keputusan diakibatkan masih rendahnya pengetahuan ibu dan
keluarga tentang bahaya kehamilan dan urgensi untuk segera mendapatkan
pertolongan medis bila terdapat gangguan kehamilan. Tenaga kesehatan di
tataran daerah dalam hal ini puskesmas seharusnya menjadi ujung tombak
dalam upaya peningkatan pengetahuan masyarakat.
Hasil
Riskesdas 2010 menunjukkan bahwa hanya sekitar 45 % keluarga yang
mengaku mendapat penjelasan tanda bahaya kehamilan saat ANC. Hal ini
diperkuat dengan hasil Asesmen Kualitas Pelayanan Maternal tahun 2012
yang menunjukkan bahwa hanya 24 % RS dan 45 % Puskesmas yang melakukan
konseling dan edukasi sesuai standar pada saat ANC. Kedua hal ini
menunjukkan bahwa peran tenaga kesehatan untuk memberikan informasi dan
advokasi kepada ibu dan keluarga pada saat ANC masih lemah
sehingga pengetahuan keluarga dan masyarakat untuk membuat rencana
kehamilan dan persalinan sehat juga rendah.
Tenaga
Kesehatan sebagai garda terdepan dalam upaya penurunan AKI di Indonesia
seharusnya lebih mengoptimalkan fungsinya sebagai educator dan care giver. Masyarakat
harus mendapatkan informasi dan bimbingan yang adekuat untuk mencegah
kejadian yang berbahaya selama kehamilan. Masyarakat perlu pendampingan,
bimbingan dan dukungan yang baik dan intensif untuk merencanakan dan
menjaga kehamilan dan persalinan yang baik. Oleh karena itu,
optimalisasi program ANC dalam meningkatkan pengetahuan dan kemandirian
masyarakat dalam menjaga kehamilan yang sehat merupakan hal yang sangat
penting. Dengan bekal wawasan yang cukup, maka ibu dan keluarga dapat
dengan cepat dan tepat mengambil keputusan yang baik untuk kehamilannya.
Oleh : Rio Cristianto
0 comments:
Post a Comment
Mari kita budayakan berkomentar yang baik dan santun ya sobat.